Rabu, 08 April 2015

Kontroversi AdBlock (TIDAK PENTING)


By on 19.50

Kontroversi AdBlock (TIDAK PENTING) 


Saya sempat berfikir bahwa iklan saat browsing itu sangat menyebalkan, dan AdBlock sangat membantu saya namun pada dasarnya iklan-iklan tersebut merupakan usaha sang peng iklan untuk mempromosikan productnya, dan saya mulai berfikir baik kah AdBlock tersebut dan apakah tepat apa yang dilakukan oleh sang peng iklan

AdBlock adalah ekstensi browser yang berfungsi untuk menghilangkan iklan di website yang dikunjungi oleh penggunannya. Foundernya mengatakan bahwa AdBlock bertujuan untuk menjadikan internet menjadi tempat yang lebih nyaman. Tetapi hingga kini hal ini masih menjadi kontroversi.

Kita tahu bahwa iklan adalah tulang punggung mayoritas sistem di internet. Kita bisa menikmati berbagai fasilitas gratis di internet karena adanya dukungan iklan bagi si penyedia layanan. Jika iklan ini di blokir dan mereka tidak memperoleh pendapatan, akan ada kecenderungan bahwa nantinya kita harus membayar untuk setiap layanan yang kita nikmati. Kita akan membayar untuk menggunakan email, Facebook, Twitter, forum, bahkan untuk membaca artikel.

Hari ini AdBlock mengadakan campaign donasi untuk semakin mempopulerkan AdBlock bagi pengguna internet. Jika donasi yang terkumpul mencapai $25000, mereka akan memulai memasang iklan “anti-iklan” mereka dalam bentuk banner atau video komersial. Jika yang terkumpul mencapai $50000 maka iklan akan dipasang di times square billboard. Jika yang terkumpul $150000 iklan akan dipasang satu halaman penuh di New York Times. Jika yang terkumpul mencapai $4.2 juta, maka iklan akan ditayangkan di TV saat pertandingan super bowl berlangsung. Btw..mempromosikan anti-iklan dengan memasang iklan memang cukup terdengar lucu.

Hingga artikel ini ditulis, AdBlock sudah mendapatkan +- $31721 dan masih ada 27 hari waktu tersisa untuk mengumpulan donasi. Ada kemungkinan mereka bakal bisa menembus target ketiga yaitu $150000 untuk memasang iklan penuh satu halaman penuh di New York Times.
Akankah memblokir dan menghilangkan iklan di berbagai layanan website akan membuat internet menjadi lebih baik? Atau malah akan merusak sistem internet itu sendiri?

Yang jelas pastinya bakal banyak yang menolak jika harus membayar berbagai fasilitas yang biasanya bisa kita nikmati secara gratis.

Sayangnya, layanan seperti Adblock tersebut malah dianggap membahayakan bagi industri iklan digital. Sejumlah perusahaan penyedia layanan iklan digital pun mulai memutar otak agar iklannya masih tetap bisa tampil walaupun pengguna internet memakai Adblock Plus.

Google bersama beberapa perusahaan yang bergerak di segmen penyedia iklan digital disebutkan telah menemukan cara agar iklan mereka masih bisa muncul ketika diblokir Adblock Plus, yakni dengan cara membayarnya.

Mengutip laman The Verge, Google bersama dengan Amazon, Microsoft dan Taboola telah membayar AdBlock Plus untuk tidak memblokir iklan-iklan mereka di internet. Mereka membuat perjanjian dan ketentuan khusus agar iklan bisa tetap muncul di layar pengguna Adblock Plus.

Sayangnya, tak disebutkan berapa nilai yang harus dibayar ke pihak Adblock Plus agar iklan digital milik kliennya masih bisa muncul di layar pengguna internet.

Layanan pemblokir iklan memang menjadi ancaman bagi perusahaan penyedia iklan digital seperti Google dan teman-temannya. Google sendiri dikabarkan pernah ingin menghapus aplikasi Adblocks dari toko aplikasinya, Google Play Store. Namun, niat itu diurungkan karena diperkirakan akan menuai banyak protes dari para pengguna internet yang memerlukan aplikasi pemblokir iklan digital.

About Rohmad Nur Rokhim

Rochim (Rokhim) is a young guy who is blessed with the powerfull of analyze,He is a usually guy same like other as.

0 komentar:

Posting Komentar