Kontroversi AdBlock (TIDAK PENTING)
Saya sempat berfikir bahwa iklan saat browsing itu sangat menyebalkan, dan AdBlock sangat membantu saya namun pada dasarnya iklan-iklan tersebut merupakan usaha sang peng iklan untuk mempromosikan productnya, dan saya mulai berfikir baik kah AdBlock tersebut dan apakah tepat apa yang dilakukan oleh sang peng iklan
AdBlock adalah ekstensi browser yang berfungsi untuk menghilangkan
iklan di website yang dikunjungi oleh penggunannya. Foundernya
mengatakan bahwa AdBlock bertujuan untuk menjadikan internet menjadi
tempat yang lebih nyaman. Tetapi hingga kini hal ini masih menjadi
kontroversi.
Kita tahu bahwa iklan adalah tulang punggung mayoritas sistem di
internet. Kita bisa menikmati berbagai fasilitas gratis di internet
karena adanya dukungan iklan bagi si penyedia layanan. Jika iklan ini di
blokir dan mereka tidak memperoleh pendapatan, akan ada kecenderungan
bahwa nantinya kita harus membayar untuk setiap layanan yang kita
nikmati. Kita akan membayar untuk menggunakan email, Facebook, Twitter,
forum, bahkan untuk membaca artikel.
Hari ini AdBlock mengadakan campaign donasi
untuk semakin mempopulerkan AdBlock bagi pengguna internet. Jika donasi
yang terkumpul mencapai $25000, mereka akan memulai memasang iklan
“anti-iklan” mereka dalam bentuk banner atau video komersial. Jika yang
terkumpul mencapai $50000 maka iklan akan dipasang di times square
billboard. Jika yang terkumpul $150000 iklan akan dipasang satu halaman
penuh di New York Times. Jika yang terkumpul mencapai $4.2 juta, maka
iklan akan ditayangkan di TV saat pertandingan super bowl berlangsung.
Btw..mempromosikan anti-iklan dengan memasang iklan memang cukup
terdengar lucu.
Hingga artikel ini ditulis, AdBlock sudah mendapatkan +- $31721 dan
masih ada 27 hari waktu tersisa untuk mengumpulan donasi. Ada
kemungkinan mereka bakal bisa menembus target ketiga yaitu $150000 untuk
memasang iklan penuh satu halaman penuh di New York Times.
Akankah memblokir dan menghilangkan iklan di berbagai layanan website
akan membuat internet menjadi lebih baik? Atau malah akan merusak
sistem internet itu sendiri?
Yang jelas pastinya bakal banyak yang menolak jika harus membayar
berbagai fasilitas yang biasanya bisa kita nikmati secara gratis.
Sayangnya, layanan seperti Adblock tersebut malah dianggap membahayakan
bagi industri iklan digital. Sejumlah perusahaan penyedia layanan iklan
digital pun mulai memutar otak agar iklannya masih tetap bisa tampil
walaupun pengguna internet memakai Adblock Plus.
Google bersama beberapa perusahaan yang bergerak di segmen penyedia iklan digital disebutkan telah menemukan cara agar iklan mereka masih bisa muncul ketika diblokir Adblock Plus, yakni dengan cara membayarnya.
Mengutip laman The Verge, Google bersama dengan Amazon, Microsoft dan Taboola telah membayar AdBlock Plus untuk tidak memblokir iklan-iklan mereka di internet. Mereka membuat perjanjian dan ketentuan khusus agar iklan bisa tetap muncul di layar pengguna Adblock Plus.
Sayangnya, tak disebutkan berapa nilai yang harus dibayar ke pihak Adblock Plus agar iklan digital milik kliennya masih bisa muncul di layar pengguna internet.
Layanan pemblokir iklan memang menjadi ancaman bagi perusahaan penyedia iklan digital seperti Google dan teman-temannya. Google sendiri dikabarkan pernah ingin menghapus aplikasi Adblocks dari toko aplikasinya, Google Play Store. Namun, niat itu diurungkan karena diperkirakan akan menuai banyak protes dari para pengguna internet yang memerlukan aplikasi pemblokir iklan digital.
Google bersama beberapa perusahaan yang bergerak di segmen penyedia iklan digital disebutkan telah menemukan cara agar iklan mereka masih bisa muncul ketika diblokir Adblock Plus, yakni dengan cara membayarnya.
Mengutip laman The Verge, Google bersama dengan Amazon, Microsoft dan Taboola telah membayar AdBlock Plus untuk tidak memblokir iklan-iklan mereka di internet. Mereka membuat perjanjian dan ketentuan khusus agar iklan bisa tetap muncul di layar pengguna Adblock Plus.
Sayangnya, tak disebutkan berapa nilai yang harus dibayar ke pihak Adblock Plus agar iklan digital milik kliennya masih bisa muncul di layar pengguna internet.
Layanan pemblokir iklan memang menjadi ancaman bagi perusahaan penyedia iklan digital seperti Google dan teman-temannya. Google sendiri dikabarkan pernah ingin menghapus aplikasi Adblocks dari toko aplikasinya, Google Play Store. Namun, niat itu diurungkan karena diperkirakan akan menuai banyak protes dari para pengguna internet yang memerlukan aplikasi pemblokir iklan digital.